Kamis, 29 September 2011

halaman senja

siapa yang menungguku disana?
mungkin hanya selarik jubah masa silam
selarik tungku yang terdiam

siapa yang menyapaku di ujung lorong itu?
aku tak bisa melihatnya—
mataku terlalu jauh untuk melihat masa depan
untuk mencicipi airmatamu
siapa yang menyapaku di ujung lorong itu?
aku tak bisa mendengarnya

mungkin hanya sebatas latar taman
sebatas langkah kakiku menyeret keasingan malam
sebatas sayapku mengepakkan bumi

sebuah tangan menyentuh keheninganku
aku terkejut mendapati orang di sampingku telah lenyap

seperti garam yang kubuang ke aliran darahku
aku terkejut disampingku tak ada siapapun
tak ada yang memberiku sepasang nada—seperti dulu

aku sendiri

lalu siapa yang menungguku disana?
apakah kepakan pepohonan atau bisikan ranting-ranting?

tiba-tiba jiwaku bergumam
tak ada yang menungguku disana
di ujung kaki takdir
di akhir segala riak

siapa yang menungguku disana?
atau apakah yang menungguku disana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar