Kamis, 29 September 2011

antara senja dan kerutan mata

ada yang membeli segenggam langit
dan torehan malam
lalu menjualnya kepada secarik kegelapan

aku masih diam di tempat tidurku
memandangi serangga yang bertengger di ujung tirai anganku
namun kini tirai itu melapuk
menangis di antara kelopak dan sayapku

di luar kudengar gumaman-gumaman beku
menguar di antara kening dan pintu kamarku

gumaman itu bertambah berat—jauh
siapakah yang bertutur dengan gumaman itu?
sungguh dingin dan mengerikan

aku tidak suka mendengar gumaman itu
sebab gumaman itu memperjelas kesunyian—
diantara airmata dan kesepianku

memperjelas kemarahanku
yang membekas pada warna pakaian yang kukenakan

aku tidak suka mendengar gumaman itu
sebab seperti burung-burung yang timpang—
seperti darah yang terbujur di antara kulkas dan lemari pikiranku

seperti senja yang bersedih—
yang menyayat lantai lorong rumahku

ada yang membeli seliter airmata
menyelipkannya di bawah kantukku—
menyusup antara malam dan kerutan tempat tidurku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar